Monday, January 19, 2009

Oh How I Love Coffee...

Kemarin, Minggu Pagi, petualangan menjelang Tet aka Lunar New Year, ke district 1 dimulai sekitar jam 9 (terlalu siang sih, biasanya jam 7 sudah keliaran di downtown). Niatan sebenarnya adalah foto-foto di Nguyen Hue, tapi memang belum jadi The Street of Flowernya, kalau gak salah bakal siap tanggal 22 Januari. Lalu juga pengen liat Lottemart di Phu My Hung, yang katanya the biggest shopping mall di Sai Gon (yang ternyata masih ada yang lebih besar di Indo heheheh...kira2 kayaknya masuk ke hypermart lah). Seperti biasanya, petualangan selengkapnya liat di kimbun@multiply.com

Sore hari, kami mampir ke Angel-in-us Cafe. Warung kopi punya Korea, seinduk dengan Lotteria Fried Chicken. Mahal sih...cuman yang namanya pengen tahu. Nah...tadinya maunya tetap hidup sehat, dengan mencoba Forget-me-not tea, apadaya tehnya gak ada. kalau Rose Tea atau Crysant kan sudah sering. So..I gave up on Coffee then. Yang sebetulnya dengan harga lebih murah dan sama2 punya Korea, maka coffee latte di Tous Les Jours lebih enak, suwer!!

So.. This was My Coffee Latte & My Picolo (Picolo is a name for my laptop hahaha...)

Da Nang - Vegetarian Lunch@Pagoda

Filling & Satisfying.... Vegetarian Lunch@Pagoda. Silahkan pilih-pilih sendiri, masakan apa yang disukai. Kalau saya karena gak makan nasi, yang musti bilang "Khong Com" alias tanpa nasi. Kayaknya Pho juga ada tapi saya gak pesan. Besok siangnya, makan lagi di sini, bareng Fifo & Eny.

Di meja disediakan acar, kecap asin, kecap ikan alias nuoc mam, juga asinan tahu, kalo di indo warnanya merah. Jadi inget bapak saya, soalnya waktu kecil, asinan tahu itu beliau yang memperkenalkan di 'ulet" sama nasi putih hangat, dimakan sama kerupuk kriuk..kriuk.. hehehehe

Com Chay Phap Lam

574 Ong Ich Khiem, Da Nang

Da Nang - A Unique Place to Drink Tea@Tra Cu Dinh

Perjalanan ke Danang kemarin, membawa saya ke dua tempat yang paling favorit, semuanya memang saya lihat dari Lonely Planet, yaitu tempat makan vegetarian dan sebuah tempat minum teh. Pertama nya, saya tidak dapat menemukan si tempat minum teh, sudah muter-muter beberapa kali tetap aja tidak ketemu. Lalu, hari terakhir di Danang, saya punya niatan nyebrangi Song Han Bridge aka jembatan Sungai Han, waktu mau naik jembatan, entah darimana ide muncul, kayaknya kok enak muter-muter di bawah jembatan, lalu belok lah kaki saya ke kiri menyusuri jalan Tran Phu. Kira-kira 10 meteran, saya nengok ke sebrang jalan, di situ ada sebuah tempat dengan lampion-lampion bergantungan. Setelah saya pelototi...Lho kok namanya Cu Dinh.. Kan itu tempat minum teh yang saya cari2? Ternyata bukan di Yen Bay, tapi di Cu Dinh. Seperti halnya tertulis di Lonely Planet kalau Bread of Life itu di tran Phu, ternyata dia di 12 Le Hong Phong. Nah..inilah yang namanya The Secret, saya dibawa ke tempat minum teh yang saya cari-cari dengan begitu saja...

Jadi lah, besok sorenya saya mampir dengan Fifo, sambil membawa rasa penasaran tempat minum teh apakah ini? Waktu duduk dan disodori menu - yang semuanya menu teh atau minuman lain - saya terlongong, maklum bahasa vietnam, dan kalau soal teh dalam bahasa vietnam, wah...maneketehe! . Lalu saya asal tunjuk aja yang namanya seperti namanya tempatnya Cu Dinh, hahaha sok tau banget deh. Gak sampai 5 menit, orangnya datang menyodorkan teh saya lengkap dengan kuaci, cake kismis, pia isi kacang merah dan termos air panas yang gendut . Dan ternyata teh itu adalah herbal chinese tea yang dicampur dengan green tea.


Cu Dinh Tea & Friends


Si Termos Gendut itu... Jadi, kalau tehnya sudah habis, silahkan dituangi air panas lagi sesukanya. Mau nambah satu termos lagi ya boleh-boleh aja. Nah



Waktu Fifo ikut penasaran, dia ikut pesan, kami tanya - dengan bahasa tarzan - teh mana yang enak, lalu si gadis menunjuk O Long, waktu kami tanya yang lain, dia bilang - masih dengan bahasa tarzan - , yang lain sih biasa2 aja. Maka kami pun pesan yang O Long (tadinya ragu-ragu karena kami kira Oolong tea kayak yang kami tahu). Belakangan kami tahu, kenapa dia pilihkan teh itu, karena yang pesan Fifo, dan teh itu baik untuk pria. Good for men, good for men... Masih sama sih, campuran herba dengan greean tea.



O Long Tea

Setiap macam teh punya khasiatnya sendiri-sendiri, tergantung campuran herbanya. Waktu kami pengen beli teh kering nya, seorang ibu datang menghampiri kami dengan bahasa inggris yang lumayan, dan bersedia menjelaskan macam-macam teh itu, malah saya diperbolehkan ke bagian kasirnya, dimana di bagian bawah mejanya, ada banyak macam teh sesuai dalam menunya. Akhirnya saya beli 2 untuk batuk, yang ternyata ada campuran Lo Han Kuo nya, di sini namanya La han, dan 2 O Long. Waktu dia datang lagi menanyakan ada yang lain yang kami mau? mau nambah kue? Malah si Ibu lalu membawa pergi termos di meja kami, dan menggantinya dengan yang baru, hehehehe
Begini nih, tampilan si O Long Tea sebelum di seduh, lengkap dengan gula batunya. Tapi kalau minum di tempat, gula batunya dihidangkan tersendiri. Kalau tidak mau gula batu? ya tidak usah, kami juga gak pakai kok, karena herbanya mengandung buah kering dan memberi rasa manis alami pada tehnya













Tra Cu Dinh
35 Tran Phu, Da Nang

Saturday, January 17, 2009

Why don't I eat rice & sugar?


Asian people, as well as Indonesians, eating rice is a main part of daily meals. But, it has been seven years - in Tibet? Oh no.... :), I don't eat rice. Sometimes, 1-2 tablespoon, but it was brownrice or mixed rice with seeds. People often asked me why? Basically, I don't eat sugar & rice since I was diagnosed as type 1 diabetic in 2001. Still, people asked whether I'm hungry or not (the truth is not. I had 5 times small meal), they also wonder about the carb, where did it comes from since I don't eat rice? Vegetables of course. And until 2007, I had fruits - usually apples - as my breakfast. Few months after, I don't eat sugar & rice for a healthy reason, cause one day, while I had breakfast with my husband, back in our home in Surabaya, Fifo-my hubby, told me that his friend - a doctor - told him that sugar is a chemical thing that useless for our body and it is a toxic. At that time, I thought... Oh thanks God, I have no habits to drink or eating something that used sugar in it (if I want something sweet I use cinnamon or stevia leaves). When dining out, I always ask the waiter or the seller not to put sugar in the food 0r beverage that I order and sometimes I have to argue with them ;)

Unfortunately, lately I've been craving for carbohydrate, steamed bun and sandwich especially, sometimes I'm craving for something sweet - usually steamed cassava cake or banana cake. Why? I wish I knew. What a contradictive condition, while I'm struggling to get off from my insulin shot, and at the same time I give up to sandwich & cake. What a pitty...! I realized that I started to crave steamed bun & sandwich again when I use herbal tea to improve the function of my pancreas. One of conditions that I have to follow is eating no fruits. Since I gave up eating apples & papaya, I've been looking an altenative way to replace it. Then.. I found myself eating carbs again. No...no...no....

3 days ago, while I was looking a way to be free from sandwich & cake, I was browsing on the net about sugar & carbohydrate, then I found a lot of informations about how toxic they are to the human body. And today is the second day, I don't eat any sandwich or cake. Hoooray...!
Instead of the yummy steamed bun, I try to eat whole food, so when I'm feeling hungry, I eat steamed pumpkin.

These are my readings about sugar & carb:

http://www.mujeresholisticas.com/sugar-and-health.html

http://www.selfgrowth.com/articles/Why_Sugar_is_Toxic.html

So, I'm trying to eliminate sugar & carbs - again, from my daily life ;D. My God Help me....

Friday, January 16, 2009

Bubur Labu-Kacang merah

Sambil posting tentang tahu panggang tadi, saya bikin bubur kacang merah (kacang merah kecil). Kacang merahnya sudah saya rendam waktu pulang dari pasar tadi pagi. Setelah empuk baru saya masukkan potongan labu parang, dan setelah labunya empuk aku siramkan air santan, yang saya bikin setelah sarapan ketan hitam itu. Setelah itu si bubur langsung diangkat, saya gak pernah merebus santan bareng bubur, maklum belajar untuk sehat, jadi setelah masuk ke panci, aduk-aduk sebentar langsung angkat. Karena saya doyan cinnamon, maka ditaburi cinnamon powder kliatan kan? ;). Btw, this is no sugar at all!! the sweet taste comes only from the original taste of the ingredients, but the taste was soooo good ;D

Pumpkin-Red beans in Coconut Milk











Pan-grilled Tofu


Kemarin waktu bikin bubur ketan hitam (sayang lupa bikin foto, tadi pagi dibikin sarapan langsung ludes hahaha..), sambil nunggu buburnya matang, iseng-iseng potong-potong tahu (kok bisa ya iseng-iseng kekekek..), terus tahunya direndam kecap asin dan bawang putih cincang. Cuma itu! Abis itu? Nginep deh tahunya di kulkas. Tadi pagi niatan bawain bekal Fifo pakai itu tahu, jadi pagi-pagi (gak pagi sih, hari ini kami semua adalah makhluk-makhluk kesiangan hohoho..), itu tahu aku keluarin dari kulkas. Wajan dadar di pasang, dioles minyak (perhatikan! minyaknya dioles lho.. bukan dituang) lalu satu per satu para tahu ditidurkan di wajan, sambil dibalik-balik supaya warnanya rata. Kayak sunbathing aja...

Nah inilah para tahu itu setelah matang, dan rasanya? Wuenak tenan! gak bohong, ini bukan promosinya si tukang masak, tapi betul-betul enak. aku sih pengennya agak kering gitu, tapi yah..keburu gosong dong. Apa daya tak ada oven.. Tapi begini aja sudah memuaskan. Bekal untuk Fifo aku tambahin, daun selada dan Tomat, bungkus..angkuut..

PAN-GRILLED TOFU
- 1 brick firm tofu, drain on towel, pat dry.
- soy sauce
- garlic
- sesame oil
Mix the liquids (soy sauce and sesame oil) and minced garlic. Put enough liquid on the tofu to coat with a slight bit extra, marinate it in the fridge overnight. In a nonstick frying pan over medium-high heat, brown both sides of tofu. Voilla! Sooooo easy ;)



















3 Mushroom Omelette

Kemarin siang, selagi bingung mau bikin apa buat lunch, ingat-ingat kalau punya sisa-sisa jamur di lemari. Jadi bongkar-bongkar lemari lah, dan ketemulah 2 potong black mushroom, beberapa butir shiitake maushroom dan punya inoki di kulkas. Berhubung masih tergila-gila pada yang namanya omelette, maka dibikinlah 3 mushroom omelette.
Inilah penampakan omelettenya waktu masih di wajan, tapi jamur inokinya belum dimasuk kan











Resepnya? Sama lah kayak omelette pada umumnya
3 mushroom Omelette
- 2 butir telur
- Black mushroom
- Shiitake mushroom
- Inoki
- Garam
Telur kocoknya aku pakai 1 kuning telur dan 2 putih telur serta sejumpur garam. Shiitake mushroom & Black mushroomnya di tumis dulu baru dicemplungkan ke dalam kocokan telur. Jamur inokinya masuk terakhir sebelum omelettenya di lipat, soalnya ini jamur cepat sekali jadi lembek. seperti biasa mohon maaf tidak ada takaran dalam resep, karena aku tidak pernah pakai takaran kalau masak.... Hmmmm intuitive chef? whatever lah... ;)

3 Mushroom Omelette with Fresh Salad for Lunch

Sunday, January 11, 2009

Chicken Salad



Salah satu makanan kesukaaan saya adalah Salad. Beberapa hari yang lalu selagi ke Ha Noi, dan seperti biasa nginepnya di Hotel Pacific, dan apalagi yang menjadi favorit saya, kalau bukan ke Cafe Kinh Do. Kali ini Fifo ngajak makan siang, dan selagi dia pesan Chicken Mushroom dan Eny memesan Chicken Curry with Mushroom Sauce, saya pesan Chicken Salad. Campuran sayurnya kira-kira adalah kubis, wortel, bawang bombay, toge lalu ditaburi daun ketumber dan dressingnya adalah chunky peanut butter with lemon. and the taste.... So good!! harganya? 20.000 VND

Inoki-Alfalfa Omelette

Ini adalah makan siang saya yang terkahir sebelum muntah-muntah minggu kemarin itu. Hehehehe... merasa rugi banget deh. mana bikin nya sama kepala nggliyeng, Eh... gak sampai 2 jam kemudian sudah kebuang. Makan siang ini juga berdasarkan ide yang muncul tiba-tiba. Karena di kulkas ada telur, lalu kemarin lusanya abis beli jamur Inoki & Alfalfa di Coop FoodMart. Btw, ini betul Alfalfa gak ya? karena murah sekali harganya, 7400 VND aja!




Inoki-Alfalfa Omelette
Bahan:

- Putih telur 2 butir

- Merah telur 1 butir

- Jamur Inoki

- Alfalfa

Untuk Garnish : Tomat, selada or anykind of vegetables that you love

Cara Mengolah
Omelettenya saya pakai 2 telur dengan 1 kuning telur saja, tambah sedikit air, beri garam sejumput. Setelah dikocok tuang di wajan dadar, idealnya pakai wajan yang punya tutup. Setelah pinggirnya mulai mengeras, tapi bagian tengahnya masih terlihat basah, taburkan jamur inoki dan alfalfa. Biarkan sebentar, lalu lipat. tutup kembali tutup wajan, kalau tidak ada ya biarkan sebentar. balik. Lalu hidangkan setelah di garnish sesuai selera.














Sunday, January 4, 2009

Days of Raw Food - Day Five etc

Mohon maap, Kisah Days of Raw Food akhirnya saya hentikan, sebab setelah pulang dari jalan-jalan di Tahun Baru itu, sorenya saya gak enak badan, dan besoknya saya muntah-muntah seharian. Rupanya makan pagi jam 11 siang waktu di SOHO itu, diprotes keras oleh perut saya yang notabene gak pernah sakir maag sudah lama.....

Jadi beginilah Kisah Raw Food...sementara end of story :)

Thursday, January 1, 2009

Days of Raw Food - Day Four

Happy New Year! bangun tetap pagi, karena badan sudah terprogram, hehehehe... tapi tetep aja tinggal di kasur sampai hampir jam 8. Memberi surprise Fifo dengan menghidangkan biscotti & Cappucino, lalu saya sendiri bikin Decaff Latte...


Setelah itu, biasa lah 5 Tibetian Rites & Senam Senerindo, sampai hampir 1 jam, gak sadar sih....


Lalu menghabiskan sisa Latte saya, mandi dan meluncur ke SOHO Cafe di Nguyen Thi Minh Khai, I think this is the best internet cafe in town, genereous & delicious meals, wifi free & plugs under your seat-easy to find :), that's why this place always packed - day & night..

Makan pagi saya adalah Banh Mi - roti baguette denga macam2 cold cut dan sayur mayur

Days of Raw Food - Day Three

End of Year.... Sarapan di Dandang Gendis Healthy Cafe... rasanya hari ini tidak ada raw food, sebab sarapan dengan sekeping roti yang di olesi mentega lalu ditaburi dengan cinnamon powder. rasanya? Yummy... & healthy. Ya.... Raw Food hari ketifa memang agak berantakan. O iya, sempat juga mencicipi 2 sendok bekal makan siang orang-orang yaitu Mie goreng sayur campur alias mixed vegetables & mushroom Fried Noodles. Tapi 5 Tibetian Rites jalan terus juga Senam Senerindo waktu sore, apalagi hujan deras mengguyur Sai Gon, seperti ingin menghabiskan hujan di Tahun 2008.
Waktu makan siang? Dihidangkan salad alfalfa & Inoki dengan sisa-sisa thousand island dressing plus selada keriting. Hari ini pengen mencoba hidangan Kita Coffe di Nguyen Hue, maka yang dipilih adalah Roasted vegetables with Hummus on Brown Baguette, dihidangkan dengan beberapa lembar keripik ubi-ubian. Lumayan... So setidaknya masih ada makanan mentahnya, tapi porsi kecil sih... ya sudah tidak usah menyesal.
Makan malam? ini lagi. Ancuuur. karena kami - saya, Fifo dan Eny - meluncur ke district 1 dengan bisa seperti biasa, mencari makan malam, lalu berakhirlah di Miss Saigon Restaurant, makan berbagai dimsum & orang-orang memilih Su kuah dengan versinya masing-masing. Pilihan jatuh pada Dumpling bayam, yang ternyata keluar tidak sesuai gambar, dumpling putih, padahal di gambarnya hijau, lalu isinya juga bukan bayam tapi seafood dan daun bawang. Hahahaha... saya sampai konfirm ke pelayan nya apakah ini si dumpling bayam itu, dia bilang iya dan bilang kalau bayamnya di dalam. dan saya sampai membongkar si dumpling, tapi tetap aja yang saya temukan si daun bayam, masak sih saya gak bisa membedakn daun bayam dan daun bawang? Atau kokinya mencincang si bayam begitu halusnya? Ya sudah.... :). Puas? Puas, makanan enak, harga terjangkau. Raw Food. Lupakan saja. hehehehe..
Setelah itu? Kami berakhir di jalanan, menunggu Malam Berakhir dan Tahun Berganti... At the end, kami sampai di apartemen jam 1 pagi.... Happy New Year Everbody! May God Bless You..


Dandang Gendis Healthy Cafe
Sai Gon, 31 Desember 2009