Thursday, April 23, 2009

Murah Meriah Sehat...Cincau!

Dalam rangka semakin meningkatkan kualitas hidup saya untuk semakin sehat, saya semakin rajin mencari alternatif makanan sehat terutama buat sarapan. Kenapa sarapan? Aha...! pertanyaan bagus. karena kalau siang hari saya makan salad, atau sup. Nah..kalau pagi saya masih bingung, makanan alami apa yang cocok buat sarapan. Sekali lagi ini memang korban peradaban, makanan harus digolong-golongkan mana yang cocok, pagi, siang, malam. Emangnya salad gak bisa buat pagi...ya bisa bisa aja sih. Lha wong di Vietnam aja bubur adanya malam, bukan pagi kayak di Indonesia, jadi jangan cari-cari bubur ayam di Vietnam pagi hari, jawabannya cuman "không có" alias "tidak ada/tidak tersedia/tidak punya" atau paling banter gelengan kepala, sambil menunjukkan menu lain yang tersedia. Intermezzo ini... ;)

Jadi, kembali ke sarapan... dulu sudah pernah nyoba ubi, bukannya bosen, cuman nyari variasi gitu lah. Nah..pilihan jatuh pada cincau. Pertimbangan memilih cincau adalah pertama cincau banyak seratnya, karena dibuat dari daun. kedua, dia sehat karena tergolong sayur..iya kan?. ketiga, rasanya segar, tidak eneg dan bisa dimakan sesukanya asal bukan satu baskom. Nah dengan semua kualitas itu pastinya dia alami kan? bener kan? lho saya kok jadi ragu sendiri.

Sama halnya dengan di Indonesia, di Vietnam tersedia 2 macam cincau yang hitam biasa disebut sương saó, dan yang hijau biasanya disebut sương sa atau sương sâm. Bedanya apa? Cincau hitam dibuat dari tumbuhan dari genus Mesona, terutama M. procumbens, M. chinensis yang banyak diproduksi di Tiongkok bagian selatan serta Indocina, atau M. palustris yang banyak digunakan di Indonesia, menghasilkan cincau hitam. Sedangkan Cincau hijau dari tumbuhan Cylea barbata Myers. Namun di Vietnam, cincau hijau dihasilkan dari tumbuhan Tiliacora triandra. (baca di sini untuk selengkapnya: http://en.wikipedia.org/wiki/Grass_jelly)

Ibu saya, kadang-kadang bikin sendiri cincau hijau, saya sih belum pernah melihat beliau bikin sendiri, karena waktu itu sudah tinggal di Surabaya, cuman beliau suka cerita bagaimana cara membuatnya, dengan meremas-remas daun cincau, hingga mengeluarkan lendir dan dibairkan membeku. Cincau hijau lebih lembek dan berair dibandingkan dengan cincau hitam, menurut yang saya baca, ini memang hasil dari perbedaan daun yang digunakan.

Entah karena nampak hijau, atau apa, pilihan saya cenderung pada cincau hijau, meskipun kadang-kadang saya suka juga cincau hitam, yang saya campurkan dalam susu kedelai, dimakan hangat-hangat waktu pagi....Hmmmmm

Apapun cincaunya, tetaplah sehat :D

beberapa literatur tentang cincau di bawah ini, silahkan dinikmati:

http://id.wikipedia.org/wiki/Cincau
http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Cincau_Hijau
http://wapedia.mobi/en/Grass_jelly

No comments: